Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antropologi: Pengertian dan Budayanya

Sumber: ilmunesia.org
Antropologi berusaha memahami perilaku dan interaksi manusia, membandingkan masyarakat dan budaya, dan mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan. Antropologi memiliki berbagai cabang, seperti antropologi fisik, antropologi sosial, dan antropologi kultural, dan berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi, dan sejarah. Namun ada pengertian lain menurut para ahli seperti:

Franz Boas, Bronislaw Malinowski, Ruth Benedict, dan Koentjaraningrat merupakan empat ahli antropologi terkemuka yang memiliki pandangan dan pengertian masing-masing mengenai antropologi.

  1. Franz Boas menganggap antropologi sebagai ilmu yang mempelajari perbedaan-perbedaan budaya manusia dan bagaimana budaya itu berubah dan berkembang.
  2. Bronislaw Malinowski menganggap antropologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara individu dan masyarakat dalam konteks budaya.
  3. Ruth Benedict menganggap antropologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia melalui pemahaman yang dalam terhadap berbagai macam budaya dan cara hidup.
  4. Koentjaraningrat menganggap antropologi sebagai ilmu yang mempelajari kebudayaan dan proses-proses sosial dalam masyarakat manusia.

Kita bisa menekuni keragaman budaya yang terdapat di negara ini hingga belajar mengenai budaya populer (popular culture). Tetapi, acapkali ilmu ini masih banyak disalahartikan. Apalagi, rakyat awam susah membedakan antropologi dengan sosiologi, ataupun astronomi. Melihat pendapat Doda (2005) terdapat sebagian kesalahpahaman dalam mengartikan ilmu antropologi, yaitu:
  • Antropologi dahulu lebih terfokus pada masyarakat yang terisolasi dan diberi label "primitif". Namun, saat ini, para antropolog juga mempelajari masyarakat yang semakin maju dan kompleks, seiring dengan perkembangan zaman.
  • Salah satu kesalahpahaman lagi bahwa antropologi hanya mempelajari masyarakat pedesaan. Meski sebagian besar penelitian antropologi difokuskan pada daerah pedesaan, namun saat ini para antropolog juga mengarahkan perhatian mereka pada masyarakat perkotaan.
  • Ada juga pandangan yang salah bahwa para antropolog hanya tertarik pada studi komunitas terpencil yang terisolasi dari pengaruh modernitas. Meski memang beberapa antropolog melakukan penelitian pada komunitas terpencil, namun para antropolog juga tertarik pada fenomena kehidupan masyarakat modern karena dampak globalisasi.
  • Terdapat anggapan bahwa tujuan antropologi hanya melestarikan hal-hal kuno. Padahal, para antropolog mempelajari tindakan dan budaya orang dari sudut pandang pelaku budaya itu sendiri untuk memahami dan membantu memberikan makna pada tindakan yang dianggap kuno dan memastikan bahwa tindakan tersebut dapat dipahami oleh orang luar komunitas pelaku budaya.
Antropologi muncul sebagai solusi bagi masalah budaya dan manusia yang semakin meningkat dalam masyarakat. Sebagai ilmu terapan, peran antropologi semakin penting saat para antropolog mulai menggunakan metodologi mereka untuk mengatasi perbedaan budaya dan membantu masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Para antropolog memahami budaya dan dinamika masyarakat dan memberikan masukan kepada pembuat kebijakan untuk memastikan perubahan yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat. Berikut merupakan beberapa contoh aplikasi antropologi dalam kehidupan sehari-hari:

- Antropologi Politik
    Antropologi memiliki spesialisasi dalam membahas perbedaan ideologi yang ada dalam masyarakat. Terdapat kesenjangan antara pemerintahan modern dengan masyarakat non-industri, sehingga membutuhkan peran antropologi untuk menyelaraskan tujuan dan metodologi pemerintahan untuk menghindari konflik sosial. Tujuan antropologi adalah memastikan bahwa pembangunan dapat berlangsung secara maksimal dengan mempertimbangkan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Antropologi Kesehatan dan Gizi
    Antropologi memiliki bidang yang sangat luas, termasuk konsentrasi pada kesehatan. Fokus para antropolog terhadap pengobatan tradisional dan non-medis, sistem kesehatan masyarakat, dan gizi membuat bidang antropologi kesehatan sangat menarik untuk dikaji. Para ahli antropolog menggunakan istilah "antropologi kesehatan" untuk menjelaskan:

        • Penelitian antropologi yang bertujuan untuk memahami hubungan biologi dan budaya dalam tingkah laku manusia dan derajat kesehatan dan penyakitnya.
        • Partisipasi profesional antropolog dalam program-program untuk memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan manusia.

- Antropologi Perkotaan
    Antropologi perkotaan mempelajari masalah-masalah yang muncul dalam konteks perkotaan melalui pendekatan antropologi terapan. Konsep ini muncul karena kompleksitas masyarakat perkotaan yang berkembang. Studi antropologi beralih dari mempelajari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Beberapa bidang yang menjadi objek studi antropologi perkotaan meliputi urbanisasi dan kemiskinan di perkotaan.

Antropologi Hukum
    Studi antropologi memfokuskan pada norma-norma yang ada di masyarakat dan tujuannya untuk memahami bagaimana pola perilaku individu dalam masyarakat teratur. Lembaga yang berwenang, baik dalam masyarakat modern maupun tradisional, membuat norma-norma itu menjadi sifat mengikat.

Antropologi Lingkungan
    Subbidang antropologi yang mempelajari adaptasi manusia terhadap lingkungannya disebut antropologi lingkungan. Ini adalah cabang antropologi yang membahas hubungan antara manusia dan lingkungan biofisik yang mereka tinggali. Kajian ini menitikberatkan pada praktik budaya yang berkaitan dengan lingkungan, seperti konsep pengelolaan lingkungan dalam masyarakat adat. Contohnya, masyarakat adat Ammatoa Kajang dan Tengger memiliki keyakinan untuk melindungi alam sekitarnya sebagai bagian dari dirinya sendiri.

KESIMPULAN: Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia secara holistik, termasuk aspek linguistik, arkeologi, kebudayaan, dan fisik. Ilmu ini melibatkan penelitian tentang bahasa manusia, evolusi dan sejarah peradaban, nilai, norma, dan kepercayaan yang diterima, serta karakteristik fisik seperti warna rambut dan kulit, tinggi-pendek, dan bentuk rambut yang dapat membedakan suatu kelompok manusia dari kelompok lain.