Atom: Pengertian dan Komponennya
![]() |
Sumber: ilmunesia.org |
Dalam sebuah materi, atom dapat dijelaskan sebagai pecahan terkecil. Dalam dunia ilmu, atom terus mengalami perkembangan melalui evaluasi teori atom sebelumnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang atom sangat penting bagi para ilmuwan dan profesional lainnya. Mari kita bahas lebih dalam lagi mengenai atom ini.
Pengertian Atom
Struktur atom terdiri dari inti atau nucleus yang terdiri dari proton dan neutron, serta elektron yang bergerak di sekitar inti. Neutron tidak mempunyai muatan, proton mempunyai muatan positif, dan elektron mempunyai muatan negatif.
Jumlah proton dalam inti atom menentukan jenis unsur kimia dari atom tersebut. Misalnya, jika sebuah atom memiliki 6 proton, maka ia adalah atom karbon. Proton juga memiliki massa yang lebih besar dibandingkan dengan elektron.
Elektron-elektron dalam atom bergerak di sekitar inti pada tingkat energi yang berbeda, yang dikenal sebagai "shell elektronik." Ini membentuk tingkat energi yang berbeda, atau orbit, di sekitar inti. Jumlah elektron yang bergerak pada setiap shell elektronik dapat menentukan sifat-sifat unsur kimia.
Atom memainkan peran penting dalam berbagai proses alam dan teknologi, seperti reaksi kimia, fusi nuklir, dan teknologi semikonduktor. Atom juga memiliki aplikasi dalam bidang medis, seperti dalam pengobatan radioaktif.
Secara umum, atom adalah pembentuk dasar dari materi dan memiliki peran yang sangat penting dalam kimia, fisika, dan teknologi. Pemahaman tentang atom sangat penting bagi para ilmuwan, teknolog, dan profesional medis untuk memahami dan menggunakan potensi atom dalam berbagai bidang.
Definisi Atom Menurut Berbagai Pakar atau Ahli
- Leucippus dan Democritus
Atom menurut Leucippus dan Democritus ialah sebuah teori filsafat yang pertama kali dikemukakan oleh Leucippus dan diteruskan oleh muridnya, Democritus, pada abad ke-5 SM. Menurut teori ini, dunia terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi, yang disebut atom. Atoms ini tidak bisa ditemukan atau dirasakan, dan merupakan unsur dasar dari segala hal yang ada di dunia.
Menurut Leucippus dan Democritus, atom memiliki bentuk dan ukuran tetap dan memiliki kemampuan untuk bergerak dan berinteraksi satu sama lain, membentuk materi dan membentuk segala bentuk yang ada di dunia. Teori ini membantu memahami bagaimana unsur-unsur dasar yang tidak dapat dilihat dan tidak terasa dapat membentuk materi yang kompleks.
Namun, teori ini tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak dapat dibuktikan melalui eksperimen sehingga tidak digunakan lagi dalam ilmu pengetahuan modern. Namun, konsep atom yang dikemukakan oleh Leucippus dan Democritus memiliki pengaruh besar dalam filsafat dan memberikan dasar bagi pemahaman modern tentang atom.
- Joseph John Thomson
Seorang ilmuwan Inggris bernama Joseph John Thomson memiliki pandangan yang berbeda mengenai atom dibandingkan Leucippus dan Democritus. Thomson percaya bahwa atom adalah partikel stabil yang tidak bisa dipecah menjadi bagian yang lebih kecil. Ia juga meyakini bahwa atom memiliki elektron yang bergerak disekitarnya dan membentuk inti positif.
Pada tahun 1897, Thomson melakukan eksperimen dengan memasukkan gas bermuatan listrik ke sebuah tabung vakum dan mengukur aliran elektron yang terbentuk. Hasil eksperimen ini membuktikan bahwa atom memiliki elektron-elektron yang bergerak di sekitarnya. Ini merupakan penemuan penting bagi pemahaman tentang atom, karena menunjukkan bahwa atom bukanlah sebuah partikel yang homogen, tetapi terdiri dari bagian-bagian yang berbeda.
Melalui eksperimennya, Thomson memperkenalkan konsep elektron dan membantu memahami bagaimana atom bekerja dan bagaimana materi terbentuk. Pengertian atom menurut Joseph John Thomson sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan memiliki pengaruh besar pada pemahaman modern tentang atom.
- John Dalton
John Dalton, memperkenalkan teori atom yang berbeda dari teori-teori sebelumnya. Menurut Dalton, atom adalah partikel terkecil yang tidak bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Ia juga meyakini bahwa setiap unsur memiliki atom unik yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
Dalton mengembangkan teori ini pada tahun 1808, setelah mengamati berbagai sifat unsur dan mempelajari bagaimana unsur tersebut berinteraksi untuk membentuk senyawa. Ia menunjukkan bahwa setiap unsur memiliki sifat kimia yang khas dan dapat ditemukan dalam berbagai kombinasi dengan unsur lain.
Teori Dalton membantu memahami bagaimana unsur dapat berinteraksi untuk membentuk senyawa dan memiliki pengaruh besar pada pemahaman tentang kimia. Ia juga membantu menjelaskan bagaimana unsur-unsur memiliki sifat yang berbeda dan bagaimana mereka mempengaruhi sifat kimia dari senyawa yang terbentuk.
- Ernest Rutherford
Ernest Rutherford adalah seorang ilmuwan New Zealand-Inggris yang memperkenalkan model atom yang berbeda dari teori atom sebelumnya. Menurut Rutherford, atom memiliki inti yang padat dan berisi muatan positif, serta elektron yang bergerak di sekitar inti tersebut. Ini berbeda dengan teori atom Dalton, yang menganggap atom sebagai partikel homogen.
Pada tahun 1911, Rutherford melakukan eksperimen yang dikenal sebagai "eksperimen Rutherford" untuk mempelajari struktur atom. Ia memantulkan sinar alpha (partikel bermuatan positif) pada selembar foli emas tipis dan memantau jarak yang ditempuh oleh partikel yang menembus foli. Dari eksperimen ini, ia menemukan bahwa sebagian besar partikel melalui foli tanpa terhalang, namun sebagian kecil partikel ditembakkan kembali.
Berdasarkan hasil eksperimennya, Rutherford menyimpulkan bahwa inti atom memiliki muatan positif dan bahwa elektron bergerak di sekitar inti tersebut. Model ini disebut sebagai "model Rutherford" dan menjadi dasar bagi pemahaman tentang struktur atom yang kita miliki saat ini.
Pengertian atom menurut Ernest Rutherford adalah sebuah partikel yang memiliki inti yang berisi muatan positif dan elektron yang bergerak di sekitar inti tersebut. Model ini membantu memahami bagaimana atom bekerja dan memiliki pengaruh besar pada pemahaman kita tentang kimia dan fisika.
Tentang Sejarah Atom
Filosofis, pemahaman tentang sifat atom beragam menurut tradisi dan aliran filsafat, seringkali dengan komponen spiritual. Namun, dasar-dasar atom diterima oleh para ilmuwan ribuan tahun yang lalu karena dengan elegan dapat menjelaskan penemuan-penemuan baru dalam bidang kimia.Democritus, sekitar tahun 450 SM, memperkenalkan istilah "átomos" dalam bahasa Yunani yang berarti "tak terpisahkan" atau "tak dapat dibagi lagi." Teorinya tentang atom bukanlah upaya untuk menjelaskan fenomena fisik secara detail, melainkan lebih sebagai filsafat yang mencoba memberikan jawaban atas perubahan alam.
Pada tahun 1803, John Dalton memperkenalkan konsep atom sebagai jawaban atas fenomena yang terjadi pada unsur-unsur kimia, mengapa mereka selalu bereaksi dalam proporsi tetap dan bola. Ia juga menjelaskan mengapa beberapa gas lebih mudah larut dalam air dibandingkan yang lain. Dalam teori ini, Dalton menyatakan bahwa setiap elemen terdiri dari atom tunggal yang unik, dan atom-atom ini bisa bergabung menjadi senyawa kimia.
Komponen Atom
![]() |
Sumber: Gramedia |
- Proton adalah partikel subatomik yang memiliki muatan positif. Mereka ditemukan di inti atom, yang disebut nukleus. Jumlah proton di dalam inti atom menentukan jenis elemen kimia yang membentuk atom tersebut.
- Elektron adalah partikel subatomik yang memiliki muatan negatif. Mereka bergerak di sekitar inti atom dalam tingkatan energi yang disebut orbit. Jumlah elektron yang bergerak di sekitar inti atom mempengaruhi interaksi antar atom dan membentuk molekul.
- Neutron adalah partikel subatomik tanpa muatan. Mereka juga ditemukan di inti atom dan membantu mempertahankan stabilitas nukleus. Jumlah neutron dalam inti atom mempengaruhi berat atom dan dapat membedakan antara varian dari elemen kimia yang sama.