Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Negosiasi: Pengertian, Struktur, dan Contoh

Sumber: ilmunesia.org

Negosiasi dapat diartikan sebagai sebuah proses diskusi yang dilakukan dengan tujuan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Secara etimologis, kata negosiasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "to negotiate" dan "to be negotiating".
Kata tersebut memiliki makna untuk merundingkan, membicarakan, atau menawarkan. Dari makna tersebut, kemudian muncul kata turunan dalam bahasa Inggris yaitu "negotiation".

Negotiation memiliki arti sebagai aktivitas yang dilakukan untuk merundingkan atau membicarakan sesuatu dengan pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan.

Secara etimologis, pengertian negosiasi adalah sebuah proses diskusi strategis yang dilakukan untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam negosiasi.

Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah proses untuk mencapai kesepakatan melalui diskusi formal. Dalam proses ini, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk meyakinkan pihak lain.

Maksud dari negosiasi untuk mendapatkan persetujuan terhadap sudut pandang dari pihak yang melakukan pembujukan. Negosiasi dilakukan agar semua pihak yang terlibat dapat menghindari konflik, dan setuju untuk mencapai kesepakatan atau bentuk kompromi yang saling menguntungkan.

Secara keseluruhan, negosiasi dapat didefinisikan sebagai bentuk interaksi sosial antara beberapa pihak dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama.

Pengertian Negosiasi Oleh Para Ahli

    1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

    Menurut KBBI, negosiasi adalah sebuah proses tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan bersama melalui berunding antara satu atau beberapa pihak. Kesepakatan tersebut biasanya dilakukan dalam sebuah kelompok atau organisasi. Selain itu, negosiasi juga dapat digunakan untuk menyelesaikan sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa.

    2. Robbins (2003)

    Menurut Robbins (2003), negosiasi dapat diartikan sebagai proses di mana terdapat minimal dua pihak yang terlibat dalam pertukaran barang atau jasa, dan berupaya mencapai kesepakatan mengenai tingkat kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

    3. Oliver 

    Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah transaksi di mana kedua belah pihak memiliki hak untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan. Kedua belah pihak harus setuju untuk mencapai kesepakatan melalui saling memberi dan menerima. Tujuan utama dari negosiasi adalah mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

    4. Rustono

    Menurut Rustono, negosiasi adalah sebuah keterampilan yang dapat dipelajari oleh siapa saja.

    5. Mcguire (2004)

    Negosiasi dapat diartikan sebagai suatu proses interaktif yang bertujuan untuk mencapai sebuah kesepakatan. Dalam proses ini, terlibat dua orang atau lebih yang memiliki pandangan berbeda namun ingin mencapai resolusi bersama.

    6. Caroline Vandenabeele dan Robert Heron

    Negosiasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses dimana dua pihak atau lebih, yang masing-masing memiliki kepentingan yang sama atau berbeda, bertemu dan berdiskusi dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan.

    7. Jackman (2005)

    Jackman menjelaskan bahwa negosiasi merupakan sebuah proses yang melibatkan dua pihak atau lebih dengan pemikiran awal yang berbeda, namun pada akhirnya semua pihak berhasil mencapai sebuah kesepakatan.

    8. Tim Hindle

    Tim Hindle dalam bukunya yang berjudul Negotiation Skills menjelaskan bahwa seni negosiasi didasarkan pada upaya untuk menyatukan apa yang dianggap sebagai hasil yang baik bagi pihak lain.

    9. Modul Garuda Sales Institute

    Negosiasi diartikan sebagai suatu proses yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan dengan cara meminimalkan perbedaan dan mengembangkan kesamaan, sehingga dapat mencapai tujuan yang lebih menguntungkan secara bersama-sama.

    10. Patrick Forsyth

    Negosiasi diartikan sebagai proses identifikasi, penyusunan, dan kesepakatan yang melibatkan berbagai kondisi dan syarat yang harus dipenuhi, tidak peduli bentuk kesepakatannya seperti apa.

Tujuan Negosiasi

Negosiasi tidak hanya sebagai sebuah media, melainkan juga memiliki berbagai tujuan yang sangat penting. Di antara berbagai tujuan tersebut, terdapat tiga tujuan negosiasi yang paling krusial dalam melakukan negosiasi.

1. Menghindari konflik dan perbedaan

Perbedaan dan konflik seringkali terjadi dalam proses negosiasi, namun hal tersebut adalah suatu hal yang biasa dan dapat diatasi. Bahkan, negosiasi sendiri merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dan perbedaan tersebut.

Sebelum melakukan negosiasi, penting bagi pihak yang terlibat untuk saling memahami posisi masing-masing. Mereka harus mencoba memahami keinginan dan permasalahan yang ingin dicapai oleh pihak lain.

Selain itu, penting juga untuk memberikan kepercayaan kepada pihak yang ingin diajak untuk melakukan negosiasi. Hal tersebut dapat membantu meredam konflik dan perbedaan yang mungkin muncul dalam proses negosiasi. Oleh karena itu, sebaiknya dihindari pembicaraan atau kalimat basa-basi saat melakukan negosiasi.

Lebih baik sampaikan secara langsung apa yang diinginkan dalam negosiasi. Menggunakan kalimat atau pembicaraan yang basa-basi justru dapat menghambat tercapainya kesepakatan. Bahkan, bisa meningkatkan risiko munculnya miskomunikasi dan konflik.

Dalam melakukan negosiasi, setiap pihak harus memastikan bahwa perbedaan dan konflik dihadapi dengan cara yang sehat. Meskipun ada masalah, penting untuk tetap menjaga norma kesopanan, tidak memihak, dan saling memberikan solusi dengan saling kritik secara konstruktif.

2. Harus adil atau saling menguntungkan berbagai pihak

Saling menguntungkan adalah tujuan penting dari negosiasi, yang hanya dapat tercapai dengan menemukan solusi win-win. Untuk mencapainya, perlu dicapai kesepakatan bersama dan menyelesaikan semua perbedaan.

Membangun rasa saling percaya adalah kunci penting dalam negosiasi. Dengan saling percaya, kerja sama dapat dimulai dan akan saling menguntungkan semua pihak yang terlibat. Negosiasi sebenarnya tidak hanya tentang mencapai kesepakatan, tetapi juga membangun kerja sama yang saling menguntungkan.

Namun, tetaplah waspada terhadap kemungkinan kecurangan yang dapat terjadi. Hal tersebut bukan berarti untuk berprasangka buruk, namun dalam melakukan negosiasi perlu dilakukan dengan hati, akal, dan simpati. Selain itu, jangan terlalu berlarut-larut dalam proses negosiasi karena hal tersebut dapat menyita banyak tenaga, waktu, dan pikiran yang tidak baik.

3. Kesepakatan bersama

Untuk mencapai kesepakatan bersama, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam negosiasi untuk mengungkapkan pendapat mereka secara jujur dan terbuka. Dengan begitu, kesepakatan tersebut dapat dicapai secara maksimal.

Penting juga bagi pihak yang terlibat dalam negosiasi untuk saling merasa membutuhkan satu sama lain. Meskipun terkadang negosiasi bisa menimbulkan konflik, jika kesepakatan sudah dicapai bersama, maka harus dijalankan.

Dalam upaya mencapai kesepakatan, konflik sering kali muncul sebagai bagian dari penyelesaian masalah atau sengketa. Namun, ketika konflik muncul di tengah-tengah proses negosiasi, semua pihak harus memiliki kesadaran untuk menyelesaikannya.

Agar dapat mencapai tujuan dalam negosiasi, semua pihak yang terlibat perlu mempelajari kemungkinan dan keinginan dari masalah atau persengketaan yang ada. Hal tersebut juga meliputi mempelajari keinginan dari pihak lain. Dalam melakukan hal tersebut, kondisi dalam negosiasi dapat terkontrol dengan baik sehingga kesepakatan bersama dapat dicapai dengan lebih mudah.

Setelah berhasil mencapai kesepakatan bersama, menjaga kepercayaan menjadi hal penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kesepakatan tersebut setelah negosiasi selesai.

Tahapan atau struktur dalam bernegosiasi

1. Rencana dan persiapan

Langkah awal adalah melakukan perencanaan dan persiapan dengan baik. Dalam tahap ini, pengumpulan data sangat penting guna mendukung posisi saat negosiasi dilakukan. Saat menyampaikan argumen, harus dilakukan dengan bijaksana.

2. Membuat aturan tertentu

Tahap kedua dalam negosiasi adalah menetapkan peraturan atau aturan main. Pada tahap ini, pihak-pihak yang terlibat harus menyepakati garis besar dan aturan yang akan dijadikan dasar dalam negosiasi.

3. Penjelasan

Selanjutnya, tahap berikutnya adalah penjelasan. Pada tahap ini, setiap pihak harus saling mengungkapkan keinginan mereka. Setiap pihak dapat memberikan dokumen atau penjelasan secara terperinci. Hal ini penting untuk mendukung posisi masing-masing pihak.

4. Tawar menawar dan penyelesaian masalah

Tahap keempat yaitu proses tawar-menawar. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyelesaian masalah di mana semua pihak akan mencari solusi atas masalah yang ada. Pada tahap ini, semua pihak yang terlibat diharapkan fokus pada masalah dan kepentingannya masing-masing.

5.Implementasi

Tahap terakhir dalam negosiasi. Pada tahap ini, kesepakatan akan dicapai bersama-sama. Namun, sebelumnya perlu diperhatikan beberapa hal penting.

Ada empat hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, dokumen yang telah disepakati harus diperiksa kembali. Kedua, semua poin utama harus diperiksa kembali untuk menghindari kesalahpahaman. Ketiga, semua ketetapan dari perjanjian harus dijelaskan dengan jelas. Keempat, setelah itu semua pihak harus membuat kesepakatan tertulis dan menandatanganinya.

Macam-Macam Negosiasi

Negosiasi memiliki jenis-jenis yang berbeda dikarenakan beberapa faktor seperti pihak-pihak yang terlibat, jumlah negosiator, situasi yang dihadapi, serta keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi. Berikut adalah penjelasannya:

1. Pihak yang terlibat

Terlihat dari pihak yang terlibat atau jumlah negosiator, negosiasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu negosiasi dengan pihak penengah dan negosiasi tanpa pihak penengah. Biasanya, negosiasi dengan pihak penengah melibatkan dua atau lebih negosiator.

Negosiasi dengan pihak penengah memerlukan kehadiran penengah dan menghasilkan keputusan netral, sementara negosiasi tanpa pihak penengah tidak memerlukan kehadiran penengah.

Negosiasi tanpa menggunakan pihak penengah adalah proses negosiasi yang melibatkan dua pihak tanpa adanya bantuan dari mediator atau fasilitator.

2. Situasi

Negosiasi dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan situasi, yaitu negosiasi formal dan non-formal. Negosiasi formal adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan melalui jalur hukum untuk mencapai kesepakatan tertentu, sedangkan negosiasi non-formal dapat dilakukan di mana saja tanpa melibatkan jalur hukum.

3. Keuntungan dan kerugian
Negosiasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan keuntungan dan kerugian, yaitu negosiasi kolaborasi, negosiasi dominasi, negosiasi akomodasi, dan lose-lose.

  • Negosiasi kolaborasi
Negosiasi kolaborasi merupakan jenis negosiasi di mana semua pihak yang terlibat dalam negosiasi terlibat aktif dalam membicarakan keinginan dan pendapatnya untuk mencapai solusi terbaik yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak.

  • Negosiasi Dominasi
Negosiasi dominasi merupakan jenis negosiasi di mana salah satu pihak akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak lainnya.

  • Negosiasi Akomodasi
Negosiasi akomodasi yaitu jenis negosiasi di mana semua pihak yang terlibat hanya mendapatkan sedikit keuntungan, sehingga pihak lain bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

  • Negosiasi Lose Lose
Negosiasi lose-lose adalah jenis negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik. Dalam artian, negosiasi ini dilakukan untuk menghindari eskalasi konflik atau terjadinya konflik baru. Dalam hal ini, semua pihak yang terlibat dalam negosiasi akan mencari solusi yang dapat menyelesaikan masalah secara adil dan saling menguntungkan tanpa ada pihak yang merugi.

Contoh Negosiasi

Dibawah ini merupakan salah satu contoh saja dalam bernegosiasi.

[Alamat Pengirim] 
[Tanggal]

[Alamat Penerima]

Kepada Yth, 
[Judul/Jabatan Penerima]

Dengan hormat,

Saya, [Nama Pengirim], bermaksud untuk melakukan negosiasi terkait [perihal/nomor kontrak]. Dalam hal ini, saya mengajukan beberapa usulan untuk dicapai kesepakatan bersama. Berikut adalah rincian usulan saya:

[Usulan 1]: [Jelaskan usulan 1 dan alasan mengapa usulan ini diajukan] 
[Usulan 2]: [Jelaskan usulan 2 dan alasan mengapa usulan ini diajukan] 
[Usulan 3]: [Jelaskan usulan 3 dan alasan mengapa usulan ini diajukan]

Saya berharap usulan tersebut dapat dipertimbangkan dan dapat dicapai sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan. Saya siap untuk melakukan pertemuan dan membahas lebih lanjut terkait usulan tersebut.

Demikianlah surat negosiasi ini saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.

Hormat saya,

[Nama Pengirim]


Dalam dunia bisnis, negosiasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki. Kita tidak bisa selalu memenangkan setiap negosiasi yang kita hadapi, tetapi dengan memahami pengertian dan struktur dari negosiasi serta melihat contoh-contoh yang telah diberikan, kita dapat memperbesar peluang untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Ingatlah bahwa negosiasi yang berhasil akan menghasilkan win-win solution, yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi bisnis dan hubungan antar individu. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan membantu dalam meningkatkan keterampilan negosiasi Anda.